Senin, 22 Oktober 2012


KUBISME

Kubisme adalah sebuah gerakan seni avant-garde abad ke-20 yang dirintis oleh Pablo Picasso dan Georges Braque. Gerkaan seni ini membuat revolusi dalam lukisan dan pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan sejenis dalam musik dan sastra. Cabang pertama kubisme, yaitu Kubisme Analitis, adalah gerakan seni radikal dan berpengaruh yang muncul antara 1907 dan 1911 di Perancis. Pada fase kedua, Kubisme Sintetis, gerakan ini menyebar dan masih ada sampai sekitar tahun 1919, ketika gerakan Surealisme mulai dikenal masyarakat.
Sejarawan seni Inggris, Douglas Cooper menjelaskaan tiga fase Kubisme dalam bukunya, The Cubist Epoch. Menurut Cooper ada yang namanya "Kubisme Awal" (1906-1908) ketika gerakan ini mulai dikembangkan di studio Picasso dan Braque; fase kedua disebut "Kubisme Tinggi" (1909-1914) ketika Juan Gris muncul sebagai seniman berpengaruh; dan akhirnya "Kubisme Akhir" (1914-1921) sebagai fase terakhir Kubisme sebagai gerakan avant-garde radikal.
Dalam karya seni kubisme, benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam bentuk abstrak—daripada menampilkan obyek dari satu sudut pandang, seniman menampilkan subyek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subyek dalam konteks yang lebih besar. Kadang permukaan bersilangan dalam sudut acak, sehingga menghapus kedalaman lukisan yang jelas. Latar dan obyek menembus satu sama lain untuk membentuk ruang ambigu dangkal yang menjadi salah satu karakteristik khusus dari kubisme.
















ROMANTISME

Romance adalah istilah yang digambarkan sebagai perasaan menyenangkan kegembiraan dan bertanya-tanya terkait dengan cinta. Hal ini juga digunakan sebagai cara untuk pengadilan atau mengejar amorously.
Dalam konteks hubungan cinta romantis, romance biasanya menyiratkan satu ekspresi cinta, atau seseorang keinginan emosional yang dalam dapat terhubung dengan orang lain. Hal ini khususnya muncul dalam cinta platonis mana dorongan seksual adalah disublimasikan menjadi ekspresi keinginan.
Secara historis, istilah " roman" berasal dengan abad pertengahan ideal ksatria sebagaimana tercantum dalam Surat Romance sastra.

Definisi Umum

cinta romantis adalah relatif panjang, tetapi secara umum diterima sebagai definisi yang membedakan saat-saat dan situasi dalam hubungan interpersonal untuk individu sebagai kontribusi ke koneksi hubungan yang signifikan.

Sejarah definisi

Para sejarawan percaya bahwa bahasa Inggris "sebenarnya kata" roman dikembangkan dari bahasa daerah dialek dalam bahasa Perancis berarti "narasi ayat"-merujuk pada gaya berbicara, menulis, dan bakat artistik dalam elit kelas. Kata ini awalnya merupakan keterangan tentang asal-usul bahasa Latin "Romanicus," yang berarti "dari Romawi gaya. " Gagasan menghubungkan adalah bahwa cerita vernakular abad pertengahan Eropa biasanya tentang petualangan kesatria, tidak menggabungkan gagasan tentang cinta sampai akhir abad ke tujuh belas.
Kata "romance" juga telah dikembangkan dengan arti lain dalam bahasa lain seperti awal abad kesembilan belas dan Italia Spanyol definisi "petualang" dan "bergairah", kadang-kadang menggabungkan gagasan tentang "kisah cinta" atau "kualitas idealis."
Dalam masyarakat primitif, ada ketegangan antara perkawinan dan erotis, tapi ini sebagian besar disajikan dalam tabu mengenai siklus menstruasi dan melahirkan.
Antropolog seperti Claude Levi-Strauss menunjukkan bahwa ada bentuk-bentuk kompleks pacaran di kuno serta masyarakat primitif kontemporer. Mungkin tidak ada bukti, bagaimanapun, bahwa anggota masyarakat tersebut membentuk hubungan cinta yang berbeda dari kebiasaan yang didirikan mereka dengan cara yang akan paralel asmara modern.
Sebelum abad ke-18, seperti sekarang, ada banyak pernikahan yang tidak diatur - yang bangkit dari kurang spontan hubungan atau lebih. Setelah abad ke-18, hubungan haram itu pada peran yang lebih independen. Dalam perkawinan borjuis, illicitness mungkin telah menjadi lebih tangguh dan cenderung menimbulkan ketegangan. Dalam Ladies Kelas Leisure, Rutgers University profesor Bonnie G. Smith menggambarkan dan pernikahan ritual pacaran yang mungkin dipandang sebagai menindas orang modern. Dia menulis "Ketika para wanita muda dari Nord menikah, mereka melakukannya tanpa ilusi cinta dan asmara bertindak.
REALISME


Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.
Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.

Realisme sebagai gerakan kebudayaan

Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.
Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Perancis meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan Jean François Millet.

Realisme dalam seni rupa

Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.
Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak zaman Gothic.
Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karya-karya Rembrandt yang dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik. Kemudian pada abad 19, sebuah kelompok di Perancis yang dikenal dengan nama Barbizon School memusatkan pengamatan lebih dekat kepada alam, yag kemudian membuka jalan bagi berkembangnya impresionisme. Di Inggris, kelompok Pre-Raphaelite Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang kemudian membawa kepada pendekatan yang lebih intens terhadap realisme.
Teknik Trompe l'oeil, adalah teknik seni rupa yang secara ekstrem memperlihatkan usaha perupa untuk menghadirkan konsep realisme




De Stijl
de Stijl (bahasa Inggris: the style) adalah gerakan seni di Leiden, Belanda, yang diprakarsai oleh Theo van Deosburg, seorang arsitek dan pelukis pada tahun 1917[1]. Konsep ini berkembang seiring terjadinya perang dunia pertama yang berlarut-larut. Komunitas seni de Stijl kemudian berusaha memenuhi keinginan masyarakat dunia mengenai sistem keharmonisan baru, yaitu dengan mencari prinsip - prinsip dan estetika baru di dalam seniMunculnya gerakan ini diinspirasi oleh gerakan dadaisme
Selain Theo van Dooesburg, pendiri - pendiri gerakan seni ini lainnya adalah sang pelukis Piet Mondrian, pemahat patung Vantongerloo, sang arsitek Jacobus Johannes Pieter Oud dan seorang arsitek sekaligus desainer Gerrit Rietveld
Konsep ini diwujudkan dalam pemikiran utopia, dengan bergerak pada bidang perencanaan kota, seni murni, seni terapan, dan filosofi Mereka mewujudkan abstraksi dan keuniversalan dengan mengurangi campur tangan bentuk dan kekayaan warna semaksimal mungkin. Komposisi visual disederhanakan menjadi hanya bidang dan garis dalam arah horisontal dan vertikal, dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning di samping bantuan warna hitam dan putih.
Dalam kebanyakan karya seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung bersilangan, tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan Mondrian, Rietveld Schröder House, dan Red and blue chair.Secara umum, de stijl memperkenalkan sebuah bentuk yang abstrak namun sederhana[

Pengaruh dan perkembangan

Konsep de Stijl banyak dipengaruhi filosofi matematikawan M. H. J. Schoenmaekers. Piet Mondrian, salah seorang seniman yang terkenal di zaman ini kemudian mempublikasikan manifes seni mereka Neo-Plasticism pada tahun 1920[6], meskipun istilah ini sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan frasa Nieuwe Beelding. Pelukis Theo van Doesburg kemudian mempublikasikan artikel De Stijl dari 1917 hingga 1928, menyebarkan teori-teori kelompok ini. Perupa de Stijl antara lain pematung George Vantongerloo, dan arsitek J.J.P. Oud dan Gerrit Rietveld.
Majalah de stijl, dicetak sekitar tahun 1917 dan 1932, merepresentasikan karya - karya dan dasar - dasar teoritis dari gerakan seni ini kepada pembaca - pembaca internasional. Dalam majalahnya, Piet Mondrian menulis "Visi plastik yang murni harus membuat satu buah komunitas baru, dalam artian yang sama bahwa seni telah menciptkan plastikisme.
Pada dasarnya aliran de Stijl hanya bergerak dalam dunia lukis. Sebab bagaimanapun konsep de Stijl adalah abstraksi secara ideal komposisi warna dalam bentuk dua dimensi, walaupun kemudian juga menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak di dalam interior dan arsitekrur. namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian bahwa de Stijl tetaplah sebuah konsep ideal dalam dua dimensi. Meskipun Theo van Doesburg berusaha keras memperjuangkan pengaplikasiannya dalam dunia arsitektur, de Stijl tetaplah hanya menjadi bahan pertimbangan dalam pengolahan bidang-bidang warna, bukan arsitekturnya sendiri.
de Stijl meredup seiring perpecahan di antara Theo van Doesburg yang aplikatif dan Piet Mondrian yang teoritis. Hingga akhirnya majalah de Stijl terakhir kali terbit untuk mengenang kematian Theo van Doesburg.
ABSTRAKSI

Pengertian Abstraksi
Abstraksi merupakan sebuah proses yang ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal. proses ini berangkat dari pengetahuan mengenai obyek individual yang bersifat spasiotemporal (ruang dan waktu). Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek dan membentuk konsep universal.
Beberapa Pengertian Khusus
1. Sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung atau konkret.
2. Hasil akhir dari proses abstraksi. Dengan proses itu kualitas,atau relasi atau ciri dari suatu keseluruhan dipisahkan sebagai ide dari keseluruhan itu.
3. Dalam logika tradisional: proses menghasilkan konsep universal dari obyek partikular. Misalnya konsep “manusia” diangkat dari pria dan wanit^ yang merupakan obyek partikular.
4. Aspek atau benruk kognisi yang secara mental menyendirikan ciri-ciri obyek itu dari y^ng lain. Baik proses maupun hasil dari penyendirian tersebut disebut abstraksi.
Fungsi / Tujuan abstrak:
1. Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen
2. Menghemat waktu pembaca
3. Melanjutkan membaca atau tidak
4. Menghindari terjadi duplikasi tulisan
5. Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar